Cerpen Horor

Awas Dibelakangmu . . ! !

“Apple”

“Kenapa?”

“Liat deh loker gue”

            Apple melihat isi loker Cherry, terlihat disana ada banyak bercak darah segar. Hal paling mencengangkan adalah “KAU SELANJUTNYA” tertulis jelas dengan darah di loker Cherry.

“Cher, jangat tengok ke belakang”

“Kenapa?”

“Loe inget kejadian 3 tahun lalu?”

”Kejadian 3 tahun lalu?”

*

3 tahun yang lalu. . .

            Ada sebuah loker yang dikeramatkan, konon katanya loker itu ada penghuninya. Loker ini setiap harinya berpindah tempat mencari insan insan yang lemah dan putus asa dengan hidup. Begitu loker ini menemukan insan yang tepat. Bercak bercak darah mulai muncul dari setiap pori pori loker membentuk sebuah tulisan dan goresan nyata dari darah “KAU SELANJUTNYA” adalah 2 kata yang paling ditakuti oleh siswa siswi SMK Mandiri.

            Sampai pada suatu hari, ada seorang siswi yang bernama Seline memiliki loker nomor 13, dan dia menemukan tusikan “KAU SELANJUTNYA” di lokernya. Dia panik, bingung, cemas, gelisah, apakah yang akan terjadi pada dirinya.

            Tiba tiba ada sebuah tangan dingin, putih pucat mendarat di bahunya. Diapun tidak bisa berfikir jernih, ingin rasanya dia lari, tapi kakinya tidak bisa digerakkan. Seakan akan ada seutas tali yang melilit kakinya dari bawah.

            Dia memberanikan diri menoleh kebelakang. Dengan penuh rasa takut, pelan pelan ia melihat sosok yang memegang pundaknya itu. Didapatinya seorang nenek tua sedang berdiri tepat dibelakangnya. Nenek itu menatap Seline dengan tatapan tajam lalu berkata.

“Wahai insan yang lemah dan berputus asa. Jika kau memiliki permintaan meintalah tepat pada jam 12 malam. Aku akan mengabulkan 10 permintaanmu. Tetapi jika kau telah mengucapkan pemintaanmu yang terakhir. Maka aku akan dating dan mengambil jiwamu yang lemah dan berputus asa”

“Si..si..siapa kamu?” Tanya Seline terbata bata

“Hahahahaha” Tawanya begitu menggelegar di telinga “Kau tidak perlu tau siapa aku. Mulai nanti malam aku akan mengabulkan permintaanmu. Tapi jika 3 hari kedepan kau tidak juga menyampaikan permintaanmu. Maka aku akan pergi meninggalkanmu”

            Seketika nenek tua itu menghilang dari hadapan Seline dan meninggalkan kabut hitam pekat ditempatnya berdiri.

*

            Saat Seline berangkat sekolah, banyak sekali rintangan yang ia hadapi mulai dari dikejar anjing, orang gila, sampai penagih utang, karena utang Seline makin melebar pada pemilik warung nasi langganannya.

            Bukan cuman itu, Seline ternyata disekolah lupa membawa buku PRnya dan alhasil dia dihukum membersihkan toilet sekolah.

*

2 hari kemudian

            Matahari sudah tergelincir dan menenggelamkan diri sedari tadi. Seline bingung apakah dia akan benar benar menggunakan kesempatan itu atau tidak.

            Jam menunjukkan pukul 23.30. Seline msih terjaga digelapnya malam, mungkin ia sudah mantap akan menggunakan kesempatan itu.

            23.45  Seline masih terjaga

23. 50

23. 55

23. 58

23. 59 Seline masih terjaga, ia tengah bersiap dan telah menyatukan tangannya sehingga terbentuk ingin memohon.

00.00  Seline mengucapkan permintaannya. Dan muncullah sesosok nenek yang dilihatnya 2 hari lalu.

“Kau telah mengucapkan permintaanmu yang pertama. Besok pagi permintaanmu akan terlaksana”

*

            Benar saja, esoknya permintaan Seline terlaksana. Dia meminta agar dirinya bisa berangkat sekolah diantar dengan mobil super mewah “LAMBORGINI”

            Tidak puas dengan hal itu, malamnya Seline mengucapkan permintaannya yang ke 2, ia meminta agar bisa memiliki uang yang banyak. Dan permintaan itupun terwujud. Seakan akan telah terbiasa, ia meminta lagi permintaan yang ke 3, ke 4, ke 5, ke 6, ke 7, ke 8, terus terucap dari bibir Seline.

            2 permintaan lagi. Setelah permintaan itu terucap, jiwanya akan diambil. Terbesit dihatinya untuk tidak mengucapkan 2 sisa permintaan itu.

            Raganya melemah, ia terbaring di kasur dan melihat sebuah foto. Disana ada anak kecil yang sedang duduk dipangkuan ibunya. Anak kecil itu adalah Seline.

            Ibu Selie sudah lama meninggal, umur Seline saat itu baru 3 tahun. Masih tertalu muda untuknya ditinggal orang yang telah melahirkannya di dunia ini. Tubuhnya sekarang terasa sangat lemas, bahkan digerakkanpun tak bisa, matanyapun mulai sayu. Dan akhirnya ia menutup mata.

*

“Seline, ada mama disini nak, kamu jangan takut”

            Seline mulai membuka matanya yang berat

“Mama, Seline takut ma, disini gelap”

“Seline jangan takut, karena mama salau ada dihati Seline. Jaga dirimu baik baik ya”

“Mama, mama jangan pergi, Seline masih mau sama mama ma. . . “

Kring . . . Kring . . . Kring . . .

“Mama . . . ! ! !” Seline terbangun, ternyata tadi hanya mimpi.

            Seline mematikan alarm yang menunjukkan pukul 23.59. Dia memutuskan untuk menggunakan permintaannya yang ke 9 itu untuk bertemu kembali dengan mamanya.

*

            Di sekolah, semua teman Seline menjauhi dirinya. Tidak ada satu orangpun yang ingin berdekatan dengannya, mereka merasa kini Seline sombong dan pamer.

            Malamnya, tanpa Seline sadari ia telah mengucapkan pemintaan terakhirnya. Dan permintaan itu terkabul. Jiwa Seline diambil. Iapun seketika lenyap dari muka bumi.

*

“Loe tau permintaan terakhirnya apa?”

“Apaan?”

“Dia minta semua temanya menghilang dari muka bumi”

“Terus kewujud?”

“Menurut gue sih gak kelaksana, tapi sebenarnya permintaan itu ada 9, nah permintaan yang terakhir itu sebenernya permintaan si nenek tua itu”

“Permintaan nenek itu apa?”

“Dia minta jiwanya Seline. Pas permintaan terakhir terucap jiwa pengucap akan diambil dan menghilang dari muka bumi”

“Kenapa sih nenek itu pengen jiwanya Seline?”

“ Itu karena, dia bisa hidup lebih lama denagn mengambil jiwa seseorang yang serakah. Kalo aja Seline gak ngucapin permintaannya, pasti nenek itu udah musnah”

“Terus gue harus gimana donk?”

“Sekarangkan loe udah tau ceritanya, jadi sekarang nenek tua itu pasti sekarang lagi di belakang loe”

“Jangan nakut nakutin gue deh”

“Mending sekarang kita ngitung. Satu . . .”

“Dua . . .”

“Tiga ! Lari CHERRY . . .!”

“Hoiii, tungguin gue . . .!”

SELESAI

Cerita Horor